A. SEJARAH PERKEMBANGAN VIRUS
Penemuan dan penelitian virus dilakukan melalui
sejarah panjang dan melibatkan banyak ilmuwan. Meskipun penemuan-penemuan
tentang virus dilakukan secara terus menerus, akan tetapi pengetahuan tentang
virus baru berkembang setelah ditemukannya mikroskop
electron.
Virus berukuran jauh lebih kecil dibandingkan ukuran
bakteri yang terkeceil. Virus diameternya rata-rata sekitar 20 - 400 nanometer.
Oleh sebab itu, virus hanya dapat dilihat dengan mikroskop electron. Mikroskop
electron mampu memperbesar objek sampai 200.000 – 400.000 kali.
Edward jenner (1794 - 1823). Ia adalah ilmuwan pertama
yang berhasil menemukan vaksin pencegah penyajit cacar (variola). Penyakit
cacar ini disebabkan oleh virus.
B.
CIRI – CIRI VIRUS
Ciri – ciri virus
antara lain sebagai berikut, :
1.
Virus mempunyai dua fase untuk keberadaannya
yaitu diadalam sel inangnya dan diluar sel inangnya.
2.
Virus tidak dapat dimasukkan pada salah satu
kingdom dalam sistemklasifikasi kingdom.
3.
Semua virus
bersifat parasit
4.
Virus terdiri
dari asam nukleat dan kaspid
5.
Masing – masing
virion terdiri dari satu jenis asam nukleat (DNA saja atau RNA saja) dan kaspid
6.
Ukuran nya 20 –
400 nanometer.
C.
PERKEMBANGBIAKKAN
VIRUS
Virus dapat berkembang biak dalam sel bakteri, sel
hewan, dan sel tumbuhan. Untuk menjelaskan perkembang biakkan virus biasanya
digunakan contoh virus yang menyerang bakteri (bakteriofage). Misalnya virus Escheichia coli.
Perkembangbiakkan bakteriofage membentuk suatu daur.
Daur bakteriofage dibagi menjadi dua yaitu daur
litik dan daur lisogenik.
1.
Daur litik
bakteriofage
Pada daur ini, sel
bakterihancur (lisis) sehingga disebut daur litik. Perkembangbiakannya dimulai
dengan menempelnya virus pada bakteri. Enzim virus melarutkan diding sel
bakteri, sehingga terbentuklubang dan melalui lubang tersebut, virus memasukkan
DNA-nya kedalam bakteri. Kemudian DNA virus mengambil alih tugas DNA bakteri
dengan menghancurkanDNA bakteri tersebut. Setelah itu di dalam tubuh bakteri
disintesi DNA, protein pembungkus, dan bagian-bagian tubuh virus lainnya.
Setelah virus baru terbentuk,dinding sel bakteri hancur (lisis) virus yang baru
terbentuk keluar dan menginfeksi bakteri lain.
2.
Daur lisogenik
bakteriofage
Pada daur ini, hanya
terjadi penempelan DNA virus pada DNA bakteri. DNA virus yang meempel pada DNA
bakteri disebut profage. Daur
lisogenik terjadi apabila bakteri – bakteri mempunyai daya tahan sehingga virus
menjadi tidak virulen.
DNA virus dimasukkan ke
dalam sel bakteri tetapi tidak terjadi pembentukan bagian – bagian tubuh virus.
Jika bakteri berkembang biak maka profage juga ikut membelah sehingga pada tiap
bakteri hasil pembelahan, masing – masing mengandung profage. Apabila sistem
imunitas bakteri hilang, profage akan menjadi virulen dan bakteri hancur karena
terbentuknya virus baru. Dengan demikian, daur lisogenik dapat berubah menjadi
daur lisis apabila keadaan lingkungan berubah dan daya tahan bakteri berkurang.
0 komentar:
Posting Komentar