Kamis, 14 Juni 2012

virus


   A.  SEJARAH PERKEMBANGAN VIRUS

Penemuan dan penelitian virus dilakukan melalui sejarah panjang dan melibatkan banyak ilmuwan. Meskipun penemuan-penemuan tentang virus dilakukan secara terus menerus, akan tetapi pengetahuan tentang virus baru berkembang setelah ditemukannya mikroskop electron.

Virus berukuran jauh lebih kecil dibandingkan ukuran bakteri yang terkeceil. Virus diameternya rata-rata sekitar 20 - 400 nanometer. Oleh sebab itu, virus hanya dapat dilihat dengan mikroskop electron. Mikroskop electron mampu memperbesar objek sampai 200.000 – 400.000 kali.

Edward jenner (1794 - 1823). Ia adalah ilmuwan pertama yang berhasil menemukan vaksin pencegah penyajit cacar (variola). Penyakit cacar ini disebabkan oleh virus.





   B.   CIRI – CIRI VIRUS

Ciri – ciri virus antara lain sebagai berikut, :

1.                   Virus mempunyai dua fase untuk keberadaannya yaitu diadalam sel inangnya dan diluar sel   inangnya.

2.                   Virus tidak dapat dimasukkan pada salah satu kingdom dalam sistemklasifikasi kingdom.


3.                  Semua virus bersifat parasit

4.                  Virus terdiri dari asam nukleat dan kaspid


5.                  Masing – masing virion terdiri dari satu jenis asam nukleat (DNA saja atau RNA saja) dan kaspid

6.                  Ukuran nya 20 – 400 nanometer.



   C.   PERKEMBANGBIAKKAN VIRUS

Virus dapat berkembang biak dalam sel bakteri, sel hewan, dan sel tumbuhan. Untuk menjelaskan perkembang biakkan virus biasanya digunakan contoh virus yang menyerang bakteri (bakteriofage). Misalnya virus Escheichia coli.
Perkembangbiakkan bakteriofage membentuk suatu daur. Daur bakteriofage dibagi menjadi dua yaitu daur litik dan daur lisogenik.



1.      Daur litik bakteriofage

Pada daur ini, sel bakterihancur (lisis) sehingga disebut daur litik. Perkembangbiakannya dimulai dengan menempelnya virus pada bakteri. Enzim virus melarutkan diding sel bakteri, sehingga terbentuklubang dan melalui lubang tersebut, virus memasukkan DNA-nya kedalam bakteri. Kemudian DNA virus mengambil alih tugas DNA bakteri dengan menghancurkanDNA bakteri tersebut. Setelah itu di dalam tubuh bakteri disintesi DNA, protein pembungkus, dan bagian-bagian tubuh virus lainnya. Setelah virus baru terbentuk,dinding sel bakteri hancur (lisis) virus yang baru terbentuk keluar dan menginfeksi bakteri lain.

2.   Daur lisogenik bakteriofage

Pada daur ini, hanya terjadi penempelan DNA virus pada DNA bakteri. DNA virus yang meempel pada DNA bakteri disebut profage. Daur lisogenik terjadi apabila bakteri – bakteri mempunyai daya tahan sehingga virus menjadi tidak virulen.
DNA virus dimasukkan ke dalam sel bakteri tetapi tidak terjadi pembentukan bagian – bagian tubuh virus. Jika bakteri berkembang biak maka profage juga ikut membelah sehingga pada tiap bakteri hasil pembelahan, masing – masing mengandung profage. Apabila sistem imunitas bakteri hilang, profage akan menjadi virulen dan bakteri hancur karena terbentuknya virus baru. Dengan demikian, daur lisogenik dapat berubah menjadi daur lisis apabila keadaan lingkungan berubah dan daya tahan bakteri berkurang.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar