Sabtu, 08 Februari 2014

SISTEM SARAF OTONOM


Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.
 Sistem saraf otonom berfungsi untuk mempertahankan keadaan tubuh dalam kondisi terkontrol tanpa pengendalian secara sadar. Sistem saraf otonom bekerja secara otomatis tanpa perintah dari sistem saraf sadar. Sistem saraf otonom juga disebut sistem saraf tak sadar, karena bekerja diluar kesadaran
Struktur jaringan yang dikontrol oleh sistem saraf otonom yaitu otot jantung, pembuluh darah, iris mata, organ thorakalis, abdominalis, dan kelenjar tubuh. Secara umu, sistem saraf otonom dibagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis.
Sistem Saraf Simpatis
Sistem saraf simpatis terbagi juga menjadi dua bagian, yaitu saraf otonom cranial dan otonom sacral. Sistem saraf ini berhubungan dengan sumsum tulang belakang melalui serabut-serabut sarafnya, letaknya didepan column vertebrae.
Sistem saraf simpatis ini berfungsi untuk:
  1. Mensarafi otot jantung
  2. Mensarafi pembuluh darah dan otot tak sadar
  3. Mempersarafi semua alat dalam seperti lambung, pancreas dan usus
  4. Melayani serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat
  5. Serabut motorik pada otot tak sadar dalam kulit
  6. Mempertahankan tonus semua otot sadar




Sistem Saraf Parasimpatis
Sistem saraf parasimpatis, hampir sama dengan sistem saraf simpatis, hanya sistem kerjanya saja yang berbeda. Jika saraf simpatis memacu jantung misalnya, maka sistem saraf parasimpatis memperlambat denyut jantung.
Fungsi saraf parasimpatis adalah sebagai berikut:
  1. Merangsang sekresi kelenjar air mata, kelenjar sublingualis, submandibularis dan kelenjar-kelenjar dalam mukosa rongga hidung
  2. Mensarafi kelenjar air mata dan mukosa rongga hidung
  3. Menpersarafi kelenjar ludah
  4. Mempersarafi kelenjar parotis
  5. Mempersarafi sebagian besar alat tubuh yaitu jantung, paru-paru, GIT, ginjal, pancreas, lien, hepar dan kelenjar suprarenalis
  6. Mempersarafi kolon desendens, sigmoid, rectum, vesika urinaria dan alat kelamin












       Sistem kerja sistem saraf otonom dapat dilihat pada tabel dibawah ini:





Sistem saraf tak sadar menyebabkan gerakan yang tidak disadari atau gerak refleks. Gerak refleks merupakan suatu reaksi yang bersifat otomatis atau tanpa disadari. Impuls saraf pada gerak refleks melalui alur impuls pendek. Alur impuls dimulai dari reseptor sebagai penerima rangsangan, kemudian dibawa oleh neuron ke sumsum tulang belakang, tanpa diolah oleh pusat saraf. Kemudian tanggapan dikirim oleh saraf motorik menuju ke efektor. Alur impuls pada gerak refleks disebut lengkung refleks.                  
        Ada dua macam gerak refleks yaitu :
  1. Refleks otak, adalah gerak refleks yang melibatkan saraf perantara yang terletak di otak, misalnya berkedipnya mata, refleks pupil mata karena rangsangan cahaya.
  2. Refleks sumsum tulang belakang, adalah gerak refleks yang melibatkan saraf perantara yang terletak di sumsum tulang belakang, misalnya sentakan lutut karena kaki menginjak batu yang runcing.
                                                                                                                  
1. Penghantaran Impuls Melalui Sel Saraf
Penghantaran impuls baik yang berupa rangsangan ataupun tanggapan melalui serabut saraf (akson) dapat terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel. Pada waktu sel saraf beristirahat, kutub positif terdapat di bagian luar dan kutub negatif terdapat di bagian dalam sel saraf. Diperkirakan bahwa rangsangan (stimulus) pada indra menyebabkan terjadinya pembalikan perbedaan potensial listrik sesaat. Perubahan potensial ini (depolarisasi)terjadi berurutan sepanjang serabut saraf. Kecepatan perjalanan gelombang perbedaan potensial bervariasi antara 1 sampai dengart 120 m per detik, tergantung pada diameter akson dan ada atau tidaknyaselubung mielin.
Bila impuls telah lewat maka untuk sementara serabut saraf tidak dapat dilalui oleh impuls, karena terjadi perubahan potensial kembali seperti semula (potensial istirahat). Untuk dapat berfungsi kembali diperlukan waktu 1/500 sampai 1/1000 detik.
Energi yang digunakan berasal dari hasil pemapasan sel yang dilakukan oleh mitokondria dalam sel saraf.
Stimulasi yang kurang kuat atau di bawah ambang (threshold) tidak akan menghasilkan impuls yang dapat merubah potensial listrik. Tetapi bila kekuatannya di atas ambang maka impuls akan dihantarkan sampai ke ujung akson. Stimulasi yang kuat dapat menimbulkan jumlah impuls yang lebih besar pada periode waktu tertentu daripada impuls yang lemah.

2. Penghantaran Impuls Melalui Sinapsis
Titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain dinamakan sinapsis. Setiap terminal akson membengkak membentuk tonjolan sinapsis. Di dalam sitoplasma tonjolan sinapsis terdapat struktur kumpulan membran kecil berisi neurotransmitter; yang disebutvesikula sinapsis. Neuron yang berakhir pada tonjolan sinapsis disebut neuron pra-sinapsis. Membran ujung dendrit dari sel berikutnya yang membentuk sinapsis disebut post-sinapsis. Bila impuls sampai pada ujung neuron, maka vesikula bergerak dan melebur dengan membran pra-sinapsis. Kemudian vesikula akan melepaskan neurotransmitterberupa asetilkolin.
Neurontransmitter adalah suatu zat kimia yang dapat menyeberangkan impuls dari neuron pra-sinapsis ke post-sinapsis. Neurontransmitter ada bermacam-macam misalnya asetilkolin yang terdapat di seluruh tubuh, noradrenalin terdapat di sistem saraf simpatik, dan dopamin serta serotonin yang terdapat di otak. Asetilkolin kemudian berdifusi melewati celah sinapsis dan menempel pada reseptor yang terdapat pada membran post-sinapsis. Penempelan asetilkolin pada reseptor menimbulkan impuls pada sel saraf berikutnya. Bila asetilkolin sudah melaksanakan tugasnya maka akan diuraikan oleh enzim asetilkolinesterase yang dihasilkan oleh membran post-sinapsis.
Gerak refleks terjadi secara otomatis terhadap rangsangan tanpa kontrol dari otak sehingga dapat berlangsung dengan cepat. Gerak refleks terjadi tidak disadari terlebih dahulu atau tanpa dipengaruhi kehendak. Contoh gerak refleks seperti mengangkat tangan ketika terkena api, mengangkat kaki ketika tertusuk duri, berkedip ketika ada benda asing yang masuk ke mata, bersin dan batuk.
    Skema terjadinya gerak refleks :

         Stimulus pada organ reseptorsel saraf sensoriksel penghubung (asosiasi) pada sumsum tulang belakangsel saraf motorik – respon pada organ efektor.

Ciri gerak refleks yaitu : 
  1.    Dapat diramalkan jika rangsangannya sama
  2.    Memiliki tujuan tertentu bagi organisme tersebut
  3.    Memiliki reseptor tertentu dan terjadi pada efektor tertentu
  4.    Berlangsung cepat, tergantung pada jumlah sinapsis yang dilalui impuls
  5.    Spontan, tidak dipelajari dulu
  6.    Fungsi sebagai pelindung dan pengatur tingkah laku hewan
  7.    Respon terus menerus dapat menyebabkan kelelahan.

Macam refleks: refleks spinal (pada sumsum tulang belakang), refleks medulla (pada sumsum lanjutan), refleks cerebellar (melibatkan otak kecil), refleks superfisial (melibatkan kulit dan lain-lain), refleks miotatik (pada otot lurik), serta refleks visceral (berhubungan dengan dilatasi pupil dan denyut jantung).

Gangguan atau Kelainan yang Terjadi pada Sistem Saraf antara lain:
ü  Stroke, merupakan penyakit yang timbul karena pembuluh darah di otak tersumbat atau pecah sehingga otak menjadi rusak. Penyebab penyumbatan ini ialah adanya penyempitan pembuluh darah (arteriosklerosis). Selain itu, bisa juga karena penyumbatan oleh suatu emboli. Ciri yang tampak dari penderita stroke misalnya wajah yang tak simetris.
ü  Neuritis, merupakan gangguan sistem saraf yang disebabkan tekanan, pukulan, patah tulang, dan keracunan/kekurangan vitamin B. Adanya penyakit ini menjadikan penderita sering kesemutan.
ü  Amnesia, merupakan gangguan yang terjadi pada otak karena disebabkan goncangan batin atau cidera. Ciri gangguan ini yakni hilangnya kemampuan seseorang mengenali dan mengingat kejadian masa lampau dalam kurun waktu tertentu.
ü  Transeksi, merupakan gangguan pada sistem saraf terutama medula spinalis karena jatuh atau tertembak. Akibat yang timbul yakni penderita akan kehilangan segala rasa (mati rasa).

ü  Parkinson, merupakan penyakit yang terjadi karena kekurangan neurotransmiter dopamine pada dasar ganglion. Secara fisik, penderita ini memiliki ciri tangan gemetaran saat istirahat, gerak susah, mata sulit berkedip, dan otot kaku sehingga salah satu cirinya adalah langkah kaki menjadi kaku.
ü  Epilepsi, merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanya luka, infeksi, tumor, atau lainnya terutama pada jaringan-jaringan otak, sehingga terjadi letusan-letusan listrik (impuls) pada neuronneuron di otak.

ü  Poliomielitis, ialah penyakit yang menyerang neuron-neuron motorik sistem saraf pusat terutama otak dan medula spinalis oleh infeksi virus. Penderitanya mengalami berbagai gejala seperti panas, sakit kepala, kaki duduk, sakit otot, dan kelumpuhan 
Share:

Kamis, 06 Februari 2014

Unsur Unsur Utama MS. Excel



FORMULA BAR
Formula Bar, adalah tempat kita untuk mengetikkan rumus-rumus yang akan kita gunakan nantinya. Dalam Microsoft Excel pengetikkan rumus harus diawali dengan tanda ‘=’ . Misalnya kita ingin menjumlahkan nilai yang terdapat pada sel A1 dengan B1, maka pada formula bar dapat diketikkan =A1+B1 .



            TOOLBAR
Toolbar merupakan kumpulan dari ikon-ikon yang digunakan untuk mempermudah dan mempercepat menangani pekerjaan yang menggunakan program aplikasi seperti Microsoft Word, Microsoft Excel dan sebagainya.

1. Standard Toolbar


2. Formatting Toolbar



3. Drawing Toolbar


            MENU BAR
Menubar adalah sisi teratas dari layar sketchup. Fungsi dari menubar adalah tempat kumpulan perintah perintah dalam susunan tertulis.



            TABULASI
Tabulasi adalah proses menempatkan data dalam bentuk tabel dengan cara membuat tabel yang berisikan data sesuai dengan kebutuhan analisis. 





            NAME BOX
Name box adalah kotak display yang terletak diatas column header sebelah kiri (padadefault setting). Seperti gambar dibawah:



CELL
Cell (kotak warna kuning) adalah bagian terkecil dalam Worksheet. Cell merupakan pertemuan antara baris dan kolom makanya cell dinamakan berdasarkan kolom dan baris di mana dia berada. Contohnya : cell di atas bernama A2. A adalah nama kolom dan 2 adalah nama baris tempat cell itu berada.





            POINTER

Pointer adalah sebuah variabel yang isi datanya adalah alamat memori atau variabel lain. Sehingga pointer dapat juga disebut sebagai variabel alamat (address variable).


Share:

Minggu, 02 Februari 2014

skeleton apendikular

Skeleton Apendikular
O     Skeleton Apendikular merupakan rangka yang berhubungan dengan pergerakan.
   Yang berada di bagian tepi dari sistem rangka   aksial. Yang biasanya di sebut rangka tambahan

Macam Skeleton Apendikular
Tersusun atas tulang tulang yang merupakan tambahan dari skeleton axial. Skeleton axial terdiri dari :
O     Anggota gerak atas
O     anggota gerak bawah
O     gelang bahu
O     gelang panggung
O     bagian akhir dari ruas-ruas tulang belakang seperti sakrum dan tulang coccyx

Tulang anggota gerak atas


Tulang penyusun anggota gerak atas tersusun atas:
O     Humerus / tulang lengan atas. Termasuk kelompok tulang panjang /pipa, ujung atasnya besar, halus, dan dikelilingi oleh tulang belikat. pada bagian bawah memiliki dua lekukan merupakan tempat melekatnya tulang radius dan ulna
O     Radius dan ulna / pengumpil dan hasta. Tulang ulna berukuran lebih besar dibandingkan radius, dan melekat dengan kuat di humerus. Tulang radius memiliki kontribusi yang besar untuk gerakan lengan bawah dibandingkan ulna.
O     karpal / pergelangan tangan. tersusun atas 8 buah tulang yang saling dihubungkan oleh ligamen
O     metakarpal / telapak tangan. Tersusun atas lima buah tangan. Pada bagian atas berhubungan dengan tulang pergelangan tangan, sedangkan bagian bawah berhubungan dengan tulang-tulang jari (palanges)
O     Palanges (tulang jari-jari). tersusun atas 14 buah tulang. Setiap jari tersusun atas tiga buah tulang, kecuali ibu jari yang hanya tersusun atas 2 buah tulang.

Tulang anggota gerak bawah (ekstremitas inferior)




Tulang anggota gerak bawah disusun oleh tulang:
O     Femur / tulang paha. Termasuk kelompok tulang panjang, terletak mulai dari gelang panggul sampai ke lutut.
O     Tibia dan fibula / tulang kering dan tulang betis. Bagian pangkal berhubungan dengan lutut bagian ujung berhubungan dengan pergelangan kaki. Ukuran tulang kering lebih besar dinandingkan tulang betis karena berfungsi untuk menahan beban atau berat tubuh. Tulang betis merupakan tempat melekatnya beberapa otot

O     Patela / tempurung lutut. terletak antara femur dengan tibia, bentuk segitiga. patela berfungsi melindungi sendi lutut, dan memberikan kekuatan pada tendon yang membentuk lutut
O     Tarsal / Tulang pergelangan kaki. Termasuk tulang pendek, dan tersusun atas 8 tulang dengan salah satunya adalah tulang tumit.
O     Metatarsal / Tulang telapak kaki. Tersusun atas 5 buah tulang yang tersesun mendatar.
O     Palanges / tulang jari-jari tangan. Setiap jari tersusun atas 3 tulang kecuali tulang ibu jari atas 14 tulang.


Tulang gelang bahu
 (klavikula dan scapula / belikat dan selangka)



Tulang gelang bahu (klavikula dan scapula / belikat dan selangka
O     Tulang gelang bahu (klavikula dan scapula / belikat dan selangka)
O     Tulang selangka berbentuk seperti huruf "S", berhubungan dengan tulang lengan atas (humerus) untuk membentuk persendian yang menghasilkan gerakan lebih bebas, ujung yang satu berhubungan dengan tulang dada sedangkan ujung lainnya berhubungan dengan tulang belikat.
O     Tulang belikat (skapula) berukuran besar, bentuk segitiga dan pipih, terletak pada bagian belakang dari tulang rusuk. Fungsi utama dari gelang bahu adalah tempat melekatnya sejumlah otot yang memungkinkan terjadinya gerakan pada sendi





Tulang gelang panggul








O     Secara umum fungsi sistem rangka adalah membentuk kerangka yang kaku dengan jaringan-jaringan dan organ-organ yang melekat padanya. Sistem rangka melindungi organ-organ vital seperti otak yang dilindungi oleh tulang tengkorak, paru-paru dan jantung dilindungi oleh tulang dada dan tulang rusuk. Gerakan tubuh terbentuk dari kerjasama antara sistem rangka dengan otot, oleh sebab itu keduanya sering dikelompokkan menjadi satu nama yaitu sistem musculo-skeletal. rangka merupakan tempat melekatnya otot melalui perantaraan tendon. Antara tulang yang satu dengan tulang yang lain dikaitkan dengan perantaraan ligamen. 

O     Tulang gelang panggul terdiri atas dua buah tulang pinggung. Pada anak anak tulang pinggul ini terpisah terdiri atas tiga buah tulang yaitu illium (bagian atas), tulang ischiun (bagian bawah) dan tulang pubis (bagian tengah). Dibagian belakang dari gelang panggul terdapat tulang sakrum yang merupakan bagian dari ruas-ruas tulang belakang. Pada bagian depan terdapat simfisis pubis merupakan jaringan ikat yang menghubungkan kedua tulang pubis. Fungsi gelang panggung terutama untuk mendukung berat badan bersama-sama dengan ruas tulang belakang. melindungi dan mendukung organ-organ bawah, seperti kandung kemih, organ reproduksi, dan sebagai tempat tumbuh kembangnya janin.
Bentuk Tulang dan Contohnya
O     Tulang panjang : terdapat pada  lengan atas (humerus), t. radius / pengumpil, t. ulna / hasta, t. metakarpal / telapak tangan
O     Tulang pendek: terdapat pada tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki
O     Tulang pipih : terdapat pada tulang rusuk, t. dada, t. tengkorak, dan gelang bahu

O     Tulang tidak beraturan: terdapat pada beberapa tulang tengkorak, dan ruas-ruas tulang belakang.
Share:

Sabtu, 01 Februari 2014

Air Susu Ibu

ASI dibentuk oleh kelenjar buah dada, terjadi di dalam labulus (kelenjar air susu), lobulus-lobulus bergabung menjadi lobus.
Apabila wanita telah mencapai usia dewasa, estrogen dan progesteran menyebabkan berkembangnya fisik dan salah satunya menyebabkan payudara berkembang dan membesar.
Selama kehamilan, peningkatan hormon ini menstimulasi jaringan yang menyebabkan nyeri pada payudara, pembesaran dan mengeluarkan kolostrum segera setelah lahir, jumlah estrogen dan progesteron menurun dengan tiba-tiba, memicu kelenjar pitutary untuk menghasilkan prolaktin dalam jumlah yang besar oleh karena itu, sekresi ASI segera timbul. Dengan segera disusukan akan memacu lepasnya prolaktin dari hipofise anterior sehingga sekresi ASI oleh kelenjar diperlancar. Dua hari pertama pasca persalinan, mammae kadang-kadang dirasakan penuh dan sedikit sakit (eraogement).

Setelah sekitar 2 minggu, pembentukan ASI rata-rata berkisar 120-180 ml per menyusui. Rangsangan terhadap persiapan dan pengosongan secara teratur dari ductus menyebabkan tetap menghasilkan ASI untuk beberapa bulan bahkan tahun.
- Kalori 75 kal / 100 cc 
- Lemak 3,8 % 
- Protein 1,6% 
- Laktosa 7% 
- Mineral : 0,2% 
- K : 57 mg%, Na : 15 gr%, Ca : 35 mg% 
Komposisi ASI 
- Lemak : 3,5 – 4,5 gr% 
- Laktosa : 7 gr% 
- Protein : 0,9% 


Share:

Fase-fase siklus menstruasi

Fase-fase siklus menstruasi


Setiap wanita setiap bulan mengalami siklus menstruasi.Pada siklus menstruasi, ada 4 fase yaitu fase menstruasi, fase praovulasi, fase ovulasi, dan fase pascaovulasi.
a. Fase menstruasi
Pada fase menstruasi dinding rahim dari tubuh luruh dan keluar yang disertai keluarnya darah. Hal ini dikarenakan adanya penurunan kadar estrogen yang adalah hormon seks. Fase menstruasi berlangsung pada hari ke pertama hingga hari ketujuh.
b. Fase praovulasi
Pada fase praovulasi terjadi pematangan sel telur (ovum) dalam indung telur (ovarium) setelah sebelumnya terjadi pembentukan sel telur dimana hal ini terjadi karena meningkatnya kadar estrogen dalam tubuh. Fase praovulasi umumnya berlangsung mulai hari ke-7 hingga hari ke-13.
c. Fase ovulasi
Fase ovulasi disebut juga masa subur karena pada fase ini sel telur sudah siap untuk dibuahi dan matang  .Jika wanita ingin hamil, maka pada fase inilah waktu yang tepat untuk bersetubuh karena besar kemungkinan sel telur dapat dibuahi sel sperma. Cara mencari tahu kapan masa subur seorang wanita dapat diketahui melalui berbagai cara diantaranya : mengamati adanya periode menstruasi yang berubah, lendir servik yang juga berubah, dan suhu basal tubuh yang berubah.
d. Fase pascaovulasi
Fase pascaovulasi merupakan masa kemunduran dari sel telur (ovum) bila tidak dibuahi oleh sperma atau yang biasa disebut dengan istilah fertilisasi.Fertilisasi merupakan peristiwa bertemunya sel sperma dan sel telur sehingga terbentuk zigot. Pada fase ini, terjadi peningkatan pembentukan progesteron  yang mengakibatkan dinding rahim atau endometrium menebal serta siap untuk menerima bakal bayi atau embrio agar dapat berkembang di dalamnya. Progesteron merupakan hormon yang berpengaruh pada siklus menstruasi sedangkan endometrium merupakan lapisan paling dalam pada rahim dan tempatnya menempelnya sel telur yang telah dibuahi. Apabila proses fertilisasi tidak terjadi, maka akan terjadi pengulangan kembali hormon seks yang ada di dalam tubuh serta terjadinya pengulangan fase menstruasi.
Share:

sistem reproduksi wanita

Alat Kelamin (Reproduksi) Wanita
Alat reproduksi wanita seperti juga pada pria terdiri atas alat kelamin luar dan dalam organ reproduksi pada wanita adalah ovarium.Ovarium berfungsi menghasilkan sel telur (ovum).
a. Alat kelamin luar
Alat kelamin luar terdiri atas:
1) Celah luar disebut vulva. Vulva dibatasi oleh labium mayor.Labium mayor terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar sebasea ( penghasil minyak). Setelah puber labium mayor akan ditumbuhi rambut. Labium minor terletak tepat di sebelah dalam dari labium mayor dan mengelilingi lubang vagina dan uretra.Daerah ini disebut Mons pubis (mons veneris).Di bagian bawah darimonspubis terdapat suatu lipatan yang berjumlah sepasang yang disebut denganlabium mayor (bibir besar). Pada bagian lebih dalam dari labium mayor terdapat pula lipatan yang kedua berjumlah sepasang yang disebut dengan labium minor (bibir kecil). Kedua lipatan ini berfungsi untuk melindungi vagina.Di bagian atas dari struktur labium ini terdapat klitoris, yang merupakan organ erektil pada wanita.Pada bagian ini terdapat klitoris yang banyak terdapat pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa.

2) Perineum
Perineum merupakan suatu jaringan fibromuskuler di antara vagina dan anus.Perineum merupakan pertemuan labium mayor kiri dan kanan yang bertemu di bagian belakang. Kulit yang membungkus perineum dan labium mayor sama dengan kulit di bagian tubuh lainnya, yaitu tebal dan kering dan bisa membentuk sisik. Sedangkan selaput pada labium minor dan vagina merupakan selaput lendir, lapisan dalamnya memiliki struktur yang sama dengan kulit, tetapi permukaannya tetap lembap karena adanya cairan yang berasal dari pembuluh darah pada lapisan yang lebih dalam.

b. Alat Kelamin dalam

Alat kelamin dalam terdiri atas:
1) Ovarium (Sepasang indung telur)
Ovarium terdapat dalam rongga badan di daerah pinggang, yaitu di sebelah kanan dan kiri.Dalam ovarium terdapat kelenjar endokrin dan jaringan tubuh yang membuat sel telur (ovum) yang disebut folikel. Sel folikel akanmemproduksi sel telur pada ovarium wanita. Peristiwa pelepasan sel telur (ovum) dari ovarium setelah folikel masak disebut ovulasi.Ovulasi pada wanita berlangsung sebulan sekali.Pada saat folikel telur tumbuh, ovarium menghasilkan hormon estrogen, dan setelah ovulasi menghasilkan hormon progesteron.

2) Saluran tuba fallopii
Saluran tuba fallopii atau oviduk berjumlah sepasang, di kanan dan di kiri.Saluran ini menghubungkan ovarium dengan rahim.Bagian pangkalnya berbentuk corong disebuttuba infundibulum.Tuba infundibulum ini dilengkapi dengan jumbai-jumbai yang dinamakan fimbriae.Fimbriae berfungsi menangkap sel telur yang telah masak dan lepas dari ovarium.
3) Uterus (rahim)
Fungsi uterus (rahim) ini adalah sebagai tempat menempelnya janin. Di sinilah janin akan tumbuh besar yang kemudian kehidupannya ditopang oleh plasenta. Plasenta akan mencukupi kebutuhan janin yang berupa Odan makanan yang diperoleh dari ibunya. Rahim manusia memiliki satu ruangan dan berbentuk buah pir, pada bagian bawahnya mengecil dan disebut leher rahim atau serviks uteri, bagian ujung yang besar disebut badan rahim atau corpus uteri.Lapisan terdalam yang membatasi rongga rahim terdiri atas jaringan epitel yang disebut endometrium atau selaput rahim.Lapisan ini menghasilkan banyak lendir dan pembuluh darah.Sebulan sekali, pada saat menstruasi (haid) lapisan ini dilepaskan diikuti dengan pendarahan.
Rahim terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:
a) Serviks (leher rahim)
Serviks terletak di puncak vagina.Serviks merupakan uterus bagian bawah yang membuka ke arah vagina.Sebuah saluran yang melalui serviks yang memungkinkan sperma masuk ke dalam rahim dan darah menstruasi keluar.Serviks biasanya merupakan penghalang yang baik bagi bakteri, kecuali selama masa menstruasi dan selama masa ovulasi (pelepasan sel telur).
b) Korpus (badan rahim)
Selama masa reproduktif, panjang korpus adalah 2 kali dari panjang serviks.Korpus merupakan jaringan kaya otot yang bisa melebar untuk menyimpan janin. Selama proses persalinan, dinding ototnya mengerut sehingga bayi terdorong keluar melalui serviks dan vagina. Lapisan dalam dari korpus disebut endometrium. Setiap bulan setelah siklus menstruasi, endometrium akan menebal
4) Vagina (liang peranakan)
Vagina adalah saluran berbentuk tabung yang menghubungkan uterus ke bagian luar tubuh.Lubang pada vagina disebutintroitus dan daerah berbentuk separuh bulan di belakang introitus disebut forset. Jika ada rangsangan, dari saluran kecil di samping introitus akan keluar cairan (lendir) yang dihasilkan oleh kelenjar bartolin. Uretra terletak di depan vagina dan merupakan lubang tempat keluarnya air kemih dari kandung kemih. Dinding vagina lebih tipis dari rahim dan banyak lipatan-Iipatan.Hal ini untuk mempermudah jalan kelahiran bayi.Selain itu, juga terdapat lendir yang dihasilkan oleh dinding vagina dan suatu kelenjar, yaitu kelenjar barlholini.

Share:

sistem reproduksi pria

Alat Kelamin (Reproduksi) Pria  Alat kelamin pria berfungsi menghasilkan gamet jantan, yaitu spermatozoa (sperma). Alat kelamin pria dibedakan menjadi alat kelamin dalam dan alat kelamin luar.



a. Alat kelamin dalam Laki-laki
Alat kelamin dalam terdiri atas:
1) Testis
Testis atau buah zakar adalah bagian dari organ reproduksi pria, terletak di bawah penis, dalam scrotum (kantung zakar). Pria memiliki sepasang testis yang berbentuk oval berada di kiri dan kanan untuk memproduksi sperma. Sepasang testis ini dibungkus oleh lipatan kulit berbentuk kantung yang disebut kantung zakar (skrotum). Fungsi testis adalah alat untuk menghasilkan sperma dan hormon kelamin jantan yang disebut testoteron. Hormon inilah yang membuat ‘sifat jantan’, seperti otot-otot yang menonjol, suara besar, dan sebagainya. Di dalam testis terdapat saluransaluran halus yang disebut tubulus seminiferus yang merupakan tempat pembentukan spermatozoa. Di belakang masing-masing terdapat epididimis. Dari masa puber (akil balig) sampai sepanjang hidupnya pria memproduksi sperma setiap waktu. Pria dapat melepaskan sperma saat ejakulasi atau waktu puncak bersenggama. Testis merupakan tempat pembentukan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan hormon kelamin (testosteron). Pada testis terdapat pembuluh-pembuluh halus yang disebut tubulus seminiferus. Pada dinding tubulus seminiferus terdapat calon-calon sperma (spermatogonium yang diploid. Di antara tubulus seminiferus terdapat sel-sel interstisiil yang menghasilkan hormon testosteron dan hormon kelamin jantan lainnya. Selain itu, terdapat pula sel-sel berukuran besar yang berfungsi menyediakan makanan bagi spermatozoa, sel ini disebut sel sertoli.

2) Saluran pengeluaran
Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam alat reproduksi pria terdiri atas saluran epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, dan uretra.
a) Saluran epididimis
Di tempat ini, sperma mengalami pematangan. Selanjutnya dari sini, sperma bergerak menuju kantung kemih (vesikula seminalis) melalui saluran mani ( vas deferens). Sperma ditampung sementara waktu pada kantung kemih.
b) Vas deferens
Vas deferens merupakan sambungan dari epididimis. Saluran ini tidak menempel pada testis dan ujung salurannya terdapat di dalam kelenjar prostat. Fungsi saluran ini adalah sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju kantung semen (kantung mani/ vesikula seminalis).
Vas deferens menghasilkan sekret dan kelenjar, Fungsi dari sekret ini antara lain seperti berikut.
a) Menyediakan zat gizi yang dibutuhkan oleh spermatozoa, seperti karbohidrat, vitamin, dan asam amino. Karbohidrat yang dibutuhkan dalam bentuk fruktosa.
b) Sekret bersifat basa yaitu memiliki pH 7,2 – 7,4, sehingga dapat menetralkan asam yang terdapat di liang senggama wanita. Karena spermatozoa dapat mati jika berada pada pH asam.
b) Sekret mengandung lendir pelumas dan zat yang disebut prostaglandin yang dapat merangsang pergerakan dinding rahim Sperma bersama sekret inilah yang disebut dengan air mani atau semen. Di dalam vas deferens, sperma dapat bertahan hidup selama 6 minggu, tetapi apabila berada pada tubuh wanita hanya bertahan selama 1-2 hari.
c) Saluran ejakulasi
Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan uretra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra.
d) Uretra
Uretra adalah saluran yang menghubungkan kantung kemih ke lingkungan luar tubuh. Uretra berfungsi sebagai saluran pembuangan baik pada sistem kemih atau ekskresi maupun pada sistem seksual. Pada pria, uretra berfungsi juga dalam sistem reproduksi sebagai saluran pengeluaran air mani. Pada pria, panjang uretra sekitar 20 cm dan berakhir pada akhir penis. Uretra pada pria dibagi menjadi empat bagian, dinamakan sesuai dengan letaknya, yaitu:
• Pars praprostatica, terletak sebelum kelenjar prostat.
• Pars prostatica, terletak di prostat. Pada bagian uretra ini terdapat pembukaan kecil, di mana terletak muara vas deferens.
• Pars membranosa, panjang sekitar 1,5 cm dan di bagian lateral terdapat kelenjar bulbo uretralis.
• Pars spongiosa/ cavernosa, panjang sekitar 15 cm dan melintas di corpus spongiosum penis.
3) Kelenjar kelamin Laki-laki
Saluran kelamin dilengkapi dengan tiga kelenjar yang dapat mengeluarkan getah atau semen. Kelenjar-kelenjar ini, antara lain vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar bulbouretral (Cowper).
a) Vesikula seminalis
Vesikula seminalis terletak di belakang kantung kemih disebut juga kantung semen. Dinding vesikula menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma. Vesikula seminalis berjumlah sepasang dan terletak di atas dan bawah kandung kemih. Vesikula seminalis menghasilkan 60% dari volume total semen. Cairan dari vesikula seminalis berwarna jernih, kental mengandung lendir, asam amino, dan fruktosa. Cairan ini berfungsi memberi makan sperma. Selain itu, vesikula seminalis juga mengekskresikan prostaglandin yang berfungsi membuat otot uterin berkontraksi untuk mendorong sperma mencapai uterus.
b) Kelenjar prostat
Kelenjar prostat terletak di bawah kantung kemih dan merupakan pertemuan antara uretra dengan vas deferens. Kelenjar prostat berukuran lebih besar dibandingkan dua kelenjar lainnya. Cairan yang dihasilkan encer seperti susu dan bersifat alkalis sehingga dapat menyeimbangkan keasaman residu urin di uretra dan keasaman vagina. Cairan ini langsung bermuara ke uretra lewat beberapa saluran kecil.
c) Kelenjar bulbouretral atau kelenjar Cowper
Kelenjar ini kecil, berjumlah sepasang, dan terletak di sepanjang uretra. Cairan kelenjar ini kental dan disekresikan sebelum penis mengeluarkan sperma dan semen. Kelenjar Cowper terletak di belakang kelenjar prostat dan langsung menuju uretra. Kelenjar prostat dan kelenjar Cowper berfungsi untuk menghasilkan sekret (hasil produksi kelenjar) untuk memberi nutrisi dan mempermudah gerakan spermatozoa.

b. Alat kelamin luar Laki-laki
Alat kelamin luar pria, yaitu berupa penis dan skrotum.
1) Penis
Penis (dari bahasa Latin phallus yang artinya ekor) adalah alat kelamin jantan dan juga berfungsi sebagai organ eksternal untuk urinasi. Penis terdiri atas tiga rongga yang berisi jaringan spons. Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-rongganya banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Bila ada suatu rangsangan, maka rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah sehingga penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi).
2) Scrotum (kantung zakar)
Scrotum merupakan kantung yang di dalamnya berisi testis. Scrotum berjumlah sepasang, yaitu scrotum kanan dan scrotum kiri. Di antara scrotum kanan dan scrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos. Skrotum disusun oleh otot-otot berikut.
a) Otot dartos
Otot dartos merupakan otot yang membatasi antara skrotum kanan dan kiri. Otot dartos berfungsi untuk menggerakkah skrotum untuk mengerut dan mengendur. Skrotum memiliki adaptasi terhadap udara yang panas maupun dingin. Pada saat udara panas maka tali yang mengikat skrotum akan mengendur untuk membiarkannya turun lebih jauh dari tubuh. Sebaliknya apabila udara dingin maka tali tersebut akan menarik skrotum mendekati tubuh sehingga akan tetap hangat. Hal ini dilakukan untuk menunjang fungsi dari testis.
b) Otot kremaster
Otot kremaster merupakan penerusan otot lurik dinding perut. Otot ini berfungsi untuk mengatur suhu lingkungan testis agar stabil, karena proses spermatogenesis dapat berjalan dengan baik pada suhu stabil, yaitu 3 oC lebih rendah dari suhu di dalam tubuh. Suhu yang tidak sesuai akan menghambat produksi spermatozoa. Gangguan demam dapat mengakibatkan penurunan produksi spermatozoa. Pada pria dianjurkan memakai pakaian yang longgar untuk menunjang kesuburan laki-laki. Struktur dari kantong skrotum yaitu banyak lipatan kulit yang berfungsi untuk memperluas permukaan penguapan. Kulit kantong skrotum memiliki banyak kelenjar keringat,m untuk mendinginkannya dilakukan melalui proses penguapan air keringat. Produksi dan transpor sperma adalah sebagai berikut.
1) Saluran seminiferus merupakan sebagian besar jaringan pada testis. Ada sekitar 100 saluran.
2) Epitel pada dinding saluran seminiferus terdiri atas satu lapis sel epitel lembaga dan sekitar enam lapisan sel yang berkembang dari sel tersebut dalam pembentukan sperma.
3) Sel-sel leydig di sekeliling tubulus seminiferus, disebut juga sel-sel interstitial yang menghasilkan testosteron, suatu hormon laki-laki.

4) Di antara sel-sel yang sedang membelah terdapat sel sertoli sebagai sel pemberi nutrisi pada sperma.
Share: